Aul's House
Wednesday, 24 December 2014
Daftar Link Penerbit
Saturday, 13 December 2014
SERIAL FAN FICT: Episode 14 - Wota Nyasar di Korea
------------------------------------------
Lanjutan dari sini
------------------------------------------
Satu bulan kemudian..
Aldo menarik nafas lesu. Terlalu banyak masalah yang ia hadapi beberapa bulan belakangan ini. Ya, meskipun masalah-masalah itu sudah selesai, tapi ia tak bisa membohongi dirinya sendiri: ia merasa jenuh. Pikirannya terasa penuh dan batinnya terasa lelah. Ia yakin ia butuh refreshing.
Thea memutuskan bahwa mereka tak sebaiknya bertemu lagi, meskipun mereka bukan pasangan kekasih. Ada banyak sekali fans yang--entah bagaimana--mengetahui bahwa Aldo bukanlah teman biasa bagi Thea. Ia spesial. Dan Thea tak bisa mengambil resiko terancamnya keselamatan Aldo atau terancamnya posisi dirinya sendiri sebagai member apabila mereka terus bertemu.
Ponsel Aldo berbunyi.
"Ya, halo?"
"Ini Aku," suara Audrey, adiknya. "Abang harus segera pulang. Ada paket nih!"
"Paket apa memangnya, Di?"
"Udah pulang aja buruan"
"Gue nggak butuh itu sekarang. Gue lagi suntuk nih"
"Justru ituuuu..."
Audrey lalu membisikkan kelanjutan ceritanya di telepon dan seketika wajah Aldo berubah cerah. Tanpa menunggu lebih lama lagi segera ia menyalakan motornya dan secepat yang ia bisa kembali ke rumah.
Appa dan Eomma dari Kim Min-Soo menangis terisak-isak di ruang keluarganya. Kim Min-Soo hanya menundukkan kepalanya. Ia menangis dalam diam. Ia tak berani menatap mata kedua orang tuanya itu setelah apa yang baru saja ia sampaikan. Ya, Kim Min-Soo telah menceritakan kejadian yang sebenarnya tentang Kim Nami. Ia tahu bahwa kesalahannya sangat besar, dan ia tak akan berani membela diri. Ia menerima apapun resiko nya. Ia yakin, kejujuran adalah satu-satunya hal yang seharusnya ia lakukan dari dulu-dulu.
"Kenapa baru sekarang?" Bisik Eomma-nya dengan air mata bercucuran.
Kim Min-Soo makin menunduk. Air matanya mengalir lebih deras. "Maaf kan aku, Eomma"
Appa-nya menenangkan istrinya. "Seharusnya, kamu tak perlu membuat adikmu tertekan. Sebenarnya, Kami juga telah lama mengetahui nya. Tapi kami tak tega merusak kebahagiaan adikmu"
Kim Min Soo terbelalak. "Jadi... jadi..."
Eomma-nya mengangguk sedih. "Sudah lah. Aku tak ingin membahas hal ini lagi. Kau tak perlu meminta maaf padaku, Kim Min Soo. Minta maaf lah pada almarhum adikmu. Dan kamu juga harus mendoakan adikmu agar ia bahagia di alam sana."
Kim Min Soo mendekap kedua orang tuanya penuh haru. Di dalam hati, ia masih belum bisa memaafkan dirinya sendiri. Tapi ibunya benar. Tak ada gunanya ia menyesal sekarang. Toh, semua telah terjadi. Ada hal lain yang seharusnya ia lakukan demi Kim Nami adiknya.
"Ngomong-ngomong dimana kakak mu?"
Kim Min Soo melepas pelukannya. "Entahlah. Kemarin ia berpamitan akan pergi jalan-jalan, tapi aku tidak tahu dia kemana."
Bandara Soekarno-Hatta, pukul 07.00 pagi
Aldo melirik arlojinya untuk ke sepuluh kalinya pagi itu. Bibirnya membentuk lengkungan ke atas. Ia cemberut. Pesawat yang akan ia tumpangi masih belum datang. Penerbangannya ke jepang pagi itu ditunda satu jam lagi.
Audrey menerima bingkisan misterius berisi tiket paket liburan ke Jepang selama tiga minggu. Ajaibnya lagi, di dalam bingkisan itu juga ada tiket konser AKB48 di Tokyo Dome. Aldo tak mau menyia-nyiakan kebetulan yang mengejutkan itu. Darah wota-nya seketika mendidih, dan ia tak sabar untuk dapat melihat minami takahasi secara langsung.
Diamatinya sekali lagi tiket pesawat yanga di tangannya. "Kali ini tidak boleh salah pesawat lagi." bisiknya.
"Hei!"
Sebuah suara terdengar menyapa. Tapi Aldo tak mendengar panggilan itu karena sibuk mencermati tiketnya.
"Hei, mousou wota!"
Aldo memutar kepalanya. berdiri di belakangnya, wanita menyebalkan yang mengenakan sweater tebal dan headphone. Gadis itu tersenyum lebar, sembari menunjukkan tiket pesawat dan tiket konser yang sama dengan yang dimiliki oleh aldo.
"Kim... kimi?"
"Kejutan!" ujar Kim Sarang ceria.
"Ba.. bagaimana bisa?"
Kim sarang melepaskan headphone nya. "Undian di internet. Aku memenangkan dua buah paket liburan ke jepang dan tiket konser itu. By the way, aku juga wota sekarang." ujar kim sambil menunjuk ke daftar lagu di ipod nya.
"Ba.. bagaimana bisa?"
Kim sarang membelalakkan matanya. "Atau kamu nggak mau ke Jepang lagi? Ya ampun, mousou wota, jangan bilang kamu bukan fans AKB48 lagi???"
Aldo tertawa. "Siapa bilang?"
"Lalu? Kok kamu kelihatan kurang senang?"
"Hanya kaget kok" ujar Aldo perlahan sambil menghampiri Kim Sarang. "Tapi konser AKB48 masih seminggu lagi kan? Gaimana kalau kita beli tiket pesawat lain sambil menunggu waktunya tiba? Well, aku nggak keberatan kalau harus tersesat lagi ke korea. atau china. atau amerika sekalian. Asalkan sama kamu."
Kim Sarang maju selangkah untuk lebih mendekati Aldo. Wajah mereka nyaris bertemu, saling menatap dalam satu sama lain dan saling tersenyum penuh arti. "Ide kamu nggak terlalu buruk, tau nggak."
--------------------------------
{THE END}
--------------------------------
Halo! Tulisan ini gue tulis dalam rangka mengikuti giveaway nya bang Nuel Lubis yang ke-3.
Yuk ikutan juga! Info selengkapnya bisa dilihat di sini.
good luck for you and me!
Lanjutan dari sini
------------------------------------------
Satu bulan kemudian..
Aldo menarik nafas lesu. Terlalu banyak masalah yang ia hadapi beberapa bulan belakangan ini. Ya, meskipun masalah-masalah itu sudah selesai, tapi ia tak bisa membohongi dirinya sendiri: ia merasa jenuh. Pikirannya terasa penuh dan batinnya terasa lelah. Ia yakin ia butuh refreshing.
Thea memutuskan bahwa mereka tak sebaiknya bertemu lagi, meskipun mereka bukan pasangan kekasih. Ada banyak sekali fans yang--entah bagaimana--mengetahui bahwa Aldo bukanlah teman biasa bagi Thea. Ia spesial. Dan Thea tak bisa mengambil resiko terancamnya keselamatan Aldo atau terancamnya posisi dirinya sendiri sebagai member apabila mereka terus bertemu.
Ponsel Aldo berbunyi.
"Ya, halo?"
"Ini Aku," suara Audrey, adiknya. "Abang harus segera pulang. Ada paket nih!"
"Paket apa memangnya, Di?"
"Udah pulang aja buruan"
"Gue nggak butuh itu sekarang. Gue lagi suntuk nih"
"Justru ituuuu..."
Audrey lalu membisikkan kelanjutan ceritanya di telepon dan seketika wajah Aldo berubah cerah. Tanpa menunggu lebih lama lagi segera ia menyalakan motornya dan secepat yang ia bisa kembali ke rumah.
* * * * *
Appa dan Eomma dari Kim Min-Soo menangis terisak-isak di ruang keluarganya. Kim Min-Soo hanya menundukkan kepalanya. Ia menangis dalam diam. Ia tak berani menatap mata kedua orang tuanya itu setelah apa yang baru saja ia sampaikan. Ya, Kim Min-Soo telah menceritakan kejadian yang sebenarnya tentang Kim Nami. Ia tahu bahwa kesalahannya sangat besar, dan ia tak akan berani membela diri. Ia menerima apapun resiko nya. Ia yakin, kejujuran adalah satu-satunya hal yang seharusnya ia lakukan dari dulu-dulu.
"Kenapa baru sekarang?" Bisik Eomma-nya dengan air mata bercucuran.
Kim Min-Soo makin menunduk. Air matanya mengalir lebih deras. "Maaf kan aku, Eomma"
Appa-nya menenangkan istrinya. "Seharusnya, kamu tak perlu membuat adikmu tertekan. Sebenarnya, Kami juga telah lama mengetahui nya. Tapi kami tak tega merusak kebahagiaan adikmu"
Kim Min Soo terbelalak. "Jadi... jadi..."
Eomma-nya mengangguk sedih. "Sudah lah. Aku tak ingin membahas hal ini lagi. Kau tak perlu meminta maaf padaku, Kim Min Soo. Minta maaf lah pada almarhum adikmu. Dan kamu juga harus mendoakan adikmu agar ia bahagia di alam sana."
Kim Min Soo mendekap kedua orang tuanya penuh haru. Di dalam hati, ia masih belum bisa memaafkan dirinya sendiri. Tapi ibunya benar. Tak ada gunanya ia menyesal sekarang. Toh, semua telah terjadi. Ada hal lain yang seharusnya ia lakukan demi Kim Nami adiknya.
"Ngomong-ngomong dimana kakak mu?"
Kim Min Soo melepas pelukannya. "Entahlah. Kemarin ia berpamitan akan pergi jalan-jalan, tapi aku tidak tahu dia kemana."
* * * * *
Bandara Soekarno-Hatta, pukul 07.00 pagi
Aldo melirik arlojinya untuk ke sepuluh kalinya pagi itu. Bibirnya membentuk lengkungan ke atas. Ia cemberut. Pesawat yang akan ia tumpangi masih belum datang. Penerbangannya ke jepang pagi itu ditunda satu jam lagi.
Audrey menerima bingkisan misterius berisi tiket paket liburan ke Jepang selama tiga minggu. Ajaibnya lagi, di dalam bingkisan itu juga ada tiket konser AKB48 di Tokyo Dome. Aldo tak mau menyia-nyiakan kebetulan yang mengejutkan itu. Darah wota-nya seketika mendidih, dan ia tak sabar untuk dapat melihat minami takahasi secara langsung.
Diamatinya sekali lagi tiket pesawat yanga di tangannya. "Kali ini tidak boleh salah pesawat lagi." bisiknya.
"Hei!"
Sebuah suara terdengar menyapa. Tapi Aldo tak mendengar panggilan itu karena sibuk mencermati tiketnya.
"Hei, mousou wota!"
Aldo memutar kepalanya. berdiri di belakangnya, wanita menyebalkan yang mengenakan sweater tebal dan headphone. Gadis itu tersenyum lebar, sembari menunjukkan tiket pesawat dan tiket konser yang sama dengan yang dimiliki oleh aldo.
"Kim... kimi?"
"Kejutan!" ujar Kim Sarang ceria.
"Ba.. bagaimana bisa?"
Kim sarang melepaskan headphone nya. "Undian di internet. Aku memenangkan dua buah paket liburan ke jepang dan tiket konser itu. By the way, aku juga wota sekarang." ujar kim sambil menunjuk ke daftar lagu di ipod nya.
"Ba.. bagaimana bisa?"
Kim sarang membelalakkan matanya. "Atau kamu nggak mau ke Jepang lagi? Ya ampun, mousou wota, jangan bilang kamu bukan fans AKB48 lagi???"
Aldo tertawa. "Siapa bilang?"
"Lalu? Kok kamu kelihatan kurang senang?"
"Hanya kaget kok" ujar Aldo perlahan sambil menghampiri Kim Sarang. "Tapi konser AKB48 masih seminggu lagi kan? Gaimana kalau kita beli tiket pesawat lain sambil menunggu waktunya tiba? Well, aku nggak keberatan kalau harus tersesat lagi ke korea. atau china. atau amerika sekalian. Asalkan sama kamu."
Kim Sarang maju selangkah untuk lebih mendekati Aldo. Wajah mereka nyaris bertemu, saling menatap dalam satu sama lain dan saling tersenyum penuh arti. "Ide kamu nggak terlalu buruk, tau nggak."
--------------------------------
{THE END}
--------------------------------
Halo! Tulisan ini gue tulis dalam rangka mengikuti giveaway nya bang Nuel Lubis yang ke-3.
Yuk ikutan juga! Info selengkapnya bisa dilihat di sini.
good luck for you and me!
Labels:
fan fiction,
Giveaway,
serial fan fict,
Wota nyasar di korea
Subscribe to:
Posts (Atom)